Dedi dan keluarganya membiasakan untuk sarapan dan makan malam bersama. Mereka duduk di ruang makan dengan meja kayu berbentuk persegi panjang. Bapak dan ibu Dedi selalu duduk di ujung meja saling berhadapan. Keempat anaknya duduk berhadap-hadapan dua-dua. Dedi si bungsu selalu duduk di dekat Ibu. Dedi sudah mau naik kelas tiga SD tetapi untuk makan masih selalu minta diambilkan Ibu. Usianya masih 9 tahun tetapi porsi makannya sudah seperti kakak-kakaknya yang sudah bujang. Ibu selalu makan paling sedikit saat di meja makan. Ibu sudah kenyang melihat 5 lelaki di rumahnya makan dengan banyak dan lahap.
Ibu berperawakan gemuk dan pendek. Tinggi ibu seolah-olah hanya separuh tinggi badan Aji putra sulungnya yang sudah kelas 2 SMA. Porsi makan ibu sebenarnya tidak banyak tetapi hobi ngemil macam-macam makanan. Wanita seperti Ibu bahkan wanita yang jauh lebih muda lainnya merasa meski hanya dengan minum air putih saja beratnya bisa naik. Semakin bertambah usia, seseorang akan mendekati berat badan idealnya meski makan dengan porsi sedikit. Meski bentuk badan seseorang terlihat kecil, semakin bertambah usia massa tulangnya juga akan semakin berat. Jadi seharusnya jangan terlalu mempermasalahkan berat badan yang penting sehat dan posturnya bagus serta terihat bugar.
Lauk makan malam hari ini adalah ayam kampung bumbu. Tadi pagi Bapak menyembelih ayam jago bangkok kesayangan ibu. Ayam ini berwarna merah, bercengger, sedikit ubanan di kepalanya. Kokoknya keras dapat membangunkan orang sekampung serta memiliki postur besar dan gagah. Ibu menyebutnya ayam jago terganteng sekampungnya. Ayam jago ini sangat penting bagi ibu karena pintar membuat ayam-ayam betina ibu sering bertelur. Ayam ini ditabrak Dedi dengan sepeda kemarin sore. Dedi naik sepeda kebut-kebutan dengan temannya si Budi. Mereka sedang balap sepeda melintasi kebun-kebun yang penuh pohon-pohon dan jalan berkelok-kelok tanpa melihat ada ayam Ibu yang sedang berjalan-jalan manja diikuti beberapa ayam betina. Saking kencangnya tabrakan, Dedi hampir terjatuh dan rupanya ayam itu sampai tidak bisa jalan. Dedi tidak memperdulikannya masih sambil melaju kencang. Mbak Nurlah yang menemukan ayam naas itu. Dia mendengar suara kokok-kokok ayam dibelakang rumahnya tanpa henti. Dia mengenali ayam jago itu dengan baik lalu berteriak-teriak memanggil Ibu Dedi. Ibu Dedi sangat terpukul melihat ayam jago kesayangannya sudah tidak berdaya. Ayam itu berdarah dan sudah tidak dapat beridiri.
Ibu : "Pak, si bangkok hampir mati". (Ibu membopong ayam kesayangannya mendekati bapak yang sedang bersantai di teras).
Bapak : "Kenapa bu?" (Bapak mencermati kondisi ayam ibu)
Ibu : "Sepertinya digebukin orang, kasihan ya pak ayam kita" (dengan rasa sedih meletakkan ayamnya di teras sambil memberi minum)
Bapak : "Kita sembelih saja ya bu ayamnya sudah parah seperti itu?"
Ibu : "Kok disembelih to pak? kurawat dulu" (Ibu agak kesal mendengar jawaban bapak yang tidak berperasaan lalu pergi ke kandang, memasukkan ayamnya ke dalam kurungan sambil memberi makanan berharap ayamnya segera pulih).
bersambung...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yahhh bersambung, jadi ga sabar nunggu lanjutannya
BalasHapusMungkin pula, ibu nya makan sedikit karena tahu yang dimakan adalah ayam kesayangannya.
BalasHapusKira-in Dedi yg kena tabrak lari, gak taunya dia yg nabrak.. :(
BalasHapusKira-in Dedi yg kena tabrak lari, gak taunya dia yg nabrak.. :(
BalasHapusmerasa digantung dengan sebuah cerita kwkwkw
BalasHapusAyam jago bangkok kesayangan ibu sudah berakhir di meja makan. Tinggal menunggu proses perawatan ibu yang tidak berhasil menyelamatkannya atau mungkin ada kejutan lain?
BalasHapusadi seharusnya jangan terlalu mempermasalahkan berat badan yang penting sehat dan portusnya bagis serta terihat bugar.
BalasHapusPortus dan bagis itu typo kah, Kakak?
Www.CeritaMaria.com
Awalnya,mo bilang: dedi come back again....
BalasHapusTapi ndak menduga ceritanya tentang Dedi kecil pelaku 'tabrak lari' tak apalah walaupun bersambung.....
Awalnya,mo bilang: dedi come back again....
BalasHapusTapi ndak menduga ceritanya tentang Dedi kecil pelaku 'tabrak lari' tak apalah walaupun bersambung.....
Kalau di lagu Sheila on 7 mungkin inilah yang disebut Pejantan Tangguh.
BalasHapusYa ampun penasaran sama lanjutannya..ditunggu ya Mbak
BalasHapusWalah ceritanya ngegantung, kira-kira terjadi drama ga yah setelah ayamnya si Ibu Sekarat.
BalasHapusAyam jago itu bukannya dagingnya alot ya.
BalasHapusTerus lanjutannya gimana nih... Duh gini rasanya digantung 😁
BalasHapusIbu sayang banget yaa sama ayamnya. Aku koq ketawa ya karena ibu menganggap ayamnya itu ayam jantan terganteng sekampung, kalah dah si bapak hhahaha
BalasHapusJadi ayamnya udah di meja nakan apa belum ya..jangan-jangan ternyata mimpi..Dedi pun mimpi nabrak, Ibu pun mimpi bersedih, mereka pun mimpi makan ayam.Ah cuma menebak..
BalasHapusDuh, enggak sabar nunggu lanjutannya nih. Btw, ibu sayang banget ya sama ayamnya...
BalasHapusLho, bersambung... Kan jadi kepo ini deh.. hahaha... Duh, ayamnya bakal selamat atau nggak ya?
BalasHapusYah ceritanya bersambung hehhehe. Hebat ayam ini, bisa jadi tokoh utama hehehehe
BalasHapusAduh jadi penasraan gimana ya nasib ayamnya? Ceritanya unik nih. Good Job.
BalasHapusYa Ampun aku kok ketawa2 sama kosakata yang dipakai kak airinha. Nggak tau kok aku menganggap ini lucu sih. Kenapa ku receh sekali. Hihihi.
BalasHapusDitunggu lanjutan ceritanya ya kak.
Yahh, baru asyik baca ternyata bersambung... parah, bikin geregetan,nunggu in cerita selanjutnya...
BalasHapusAyamnya yg ada di meja makan itu mungkin ya kisahnyablan flashback
BalasHapus