BAK BIDADARI
Masih ingat dengan Dedi di cerita kecubung part 1?. Gue mau nulis lagi efek kecubung. Ingat jangan sekali-kali mencoba atau ngisengin orang ya!. Sebenernya gue lebih suka nulis cerita fiktif tapi cerita fiktif juga berdasarkan berbagai informasi dan pengalaman. Nikmatin aja ya ceritanya.

Dewi adalah tetangga Dedi sekaligus teman masa kecil Dedi. Dewi lebih muda dua tahun dari Dedi. Dewi begitu canti. Lesung pipinya saat tertawa ditambah lagi dengan tahi lalat di bawah bibirnya membuatnya semakin terlihat manis dan imut. Setiap orang yang berada disekitarnya turut hanyut dalam keceriaan dan cepat merasa akrab. Setiap hari, Dedi main ke rumah Dewi. Mereka selalu bermain bersama. Berangkat dan pulang sekolah bersama. Dewi gadis yang cerdas. Ketika kelas 3 SMP Dedi sangat cemas memikirkan akankah mereka bisa satu SMA padahal nilai Dedi pas-pasan bahkan cenderung memprihatinkan.
Dedi mulai terlihat murung. jarang makan dan suka melamun. Normalnya Dedi makan sehari 5 kali dengan porsi penuh. Piring yang dipai makan sampai tidak terlihat karena dipenuhi banyak nasi lauk dan sayiran. Simboknya Dedi mulai resah. Simbok takut Dedi menjadi kurus, sakit, atau jangan-jangan sudah tidak waras. Simbok yang cemas melihat gelagat Dedi mulai mengatakan unek-uneknya pada bapak. Sudah berhari-hari simbok harus membuang sisa makanan begitu banyak. Sedangkan sembako mahal. Dedi setiap ditanya simbok hanya bilang tidak ada masalah
Di akhir pekan, Bapak mengajak Dedi makan di luar berdua saja. Simbok sebenarnya ingin ikut tetapi berbenturan dengan jadwal sinetron kesukaan Simbok.
Bapak : Mau makan apa Ded?
Dedi : "Nggak selera, Pak."
Bapak : "Sate Kambing mau?
Dedi : "Kalau Bapak maksa, Dedi bisa bilang apa?"
Bapak : (Berusaha menahan tawa).
Bapak memesan 3 porsi sate kambing. Dedi bertanya kenapa Bapak pesan 3 padahal simbok tidak ikut. Bapak hanya membalas dengan senyuman. Lima belas menit kemudian teh panas dengan gula batu disajikan. Dedi yang sudah tidak tahan bau sate langsung meminum teh dengan tergesa. Bunyi keroncongan perut Dedi begitu keras sampai pelanggan lain ikut tertawa. Sudah setengah jam menunggu sate pesanan Bapak belum juga datang. Dedi yang tadinya tidak bergairah mulai terlihat emosi. Bapak berceletuk, pantas saja penjualnya kaya raya antriannya saja sebanyak ini. Pelanggan bukannya pergi mencari tempat lain tetapi tetap setia menunggu.
Bapak : "Kamu mau melanjutkan SMA dimana Ded?
Dedi : "Kalau nilai jelek begini bisa masuk sekolah mana pak?, jawaban dengan nada putus asa
Bapak : "Belajar lebih giat, bangun lebih pagi, sholat malam, ke masjid Jamaah dan berdoa setiap saat. Tidak ada yang mengalahkan orang beruntung Ded?"
Dedi : "Hore, satenya datang" soraknya gembira.
Seperti dugaan bapak, Dedi memakan 2 porsi sate kambing bahkan bagian bapak juga diminta. Setelah kenyang Dedi mulai menceritakan keresahannya serta perasaannya pada Dewi. Bapak dengan bijaksana menjelaskan bahwa wanita pada akhirnya akan memilih pria yang mapan. Tidak harus masuk sekolah favorit atau jadi juara kelas. Kalau masih sekolah atau kuliah wanita cenderung memilih pria tampan atau pintar tetapi setelah lulus pria jenis apapun tidak masalah yang penting mau dengan si wanita. Hati Dedi mulai tenang. Sekarang Dedi bercita-cita jadi penjual sate Kambing.
Sepuluh tahun kemudian, Dedi sudah membuka cabang sate kambing keduanya. Dedi mengajak jalan-jalan Dewi pada malam minggu ini. Dia menjemput Dewi dengan mobil barunya dan setelan baju bermerk. Tidak lupa membawa sekuntum bunga dan sebuah hadiah kecil. Puas berjalan-jalan, Dedi mengajak Dewi makan direstoran mahal. Rencananya malam ini Dedi akan menyatakan rasa cintanya pada Dewi. Hingga malam sudah hampir larut tetap saja tidak ada kata yang terucap. Dedi sudah cukup bahagia melihat wajah, segala kata, dan gerak-gerik Dewi. Dewi mengajak pulang.
Sampai di Depan rumah Dewi, Rasa kejantanan Dedi terusik. Dengan seluruh keberaniannya, Dedi akan mulai menyatakan perasaan terpendamnya pada Dewi. Namun, Dewi ternyata juga akan memberitahu Dedi sebuah berita bahagia. Dewi mengatakan dia akan menikah dengan Nono akhir tahun ini. Bagaikan disambar petir, Dedi sangat kecewa dan marah. Selama ini Nono memang satu sekolah bahkan satu kampus di Jakarta dengan Dewi. Tanpa mengetahui perasaan Dedi, Dewi berpamitan masuk ke rumah.
bersambung...
Tadinya sempet kupikir Dedi mimpi akhirnya bisa melamar Dewi loh, Kak Airin . Mengingat judul kecubungnya , cant wait to read another part then .
BalasHapusSedih banget ya si Dedi. Jadi inget dulu saya punya tetangga yg kisah cintanya persis kaya Dedi. Berharap sama satu cewek, tapi ternyata malah nikah sama orang lai. Poteque lah hati itu. Wkwkwk
BalasHapusKakak, tolong diperhatikan typo-nya ya. Sayang sekali kalau cerita menarik seperti ini harus kehilangan daya tariknya hanya karena masalah pengetikan.
BalasHapuswww.CeritaMaria.com
Yah bersambung... padahal pingin tahu nasib Dedi selanjutnya. Merelakan Dewi atau tetap memperjuangkannya...
BalasHapusYa ampun miris amat nasib Dedi. Bertahun-tahun memendam rasa. Berusaha jadi yg terbaik. Kalah cepat bagaikan ular mematok bisa.
BalasHapusKak Airin ini pandai bikin orang penasaran, jadi ingin tahu kisah Dedi dan Dewi selanjutnya. Ada beberapa kata yang hilang dalam konteks kalimatnya, Kak. Seperti lima belas kemudian, jadi rancu apakah lima belas menit atau lima belas tusuk sate. Semangat terus ya Kak
BalasHapusAduh. Dramatis sekali. Dedi harus tabah dan segera cepat move on. Di tunggu kelanjutannya.
BalasHapusya ampun kasihan banget si dedi. ah kak, aku penasaran nih. rasanya kayak lagi di toilet terus digedor-gerdor hehehe. ditunggu yaa kak cerita lanjutannya :)
BalasHapusSemoga Dedi segera menemukan Dewi yang lain..hihihihi..
BalasHapusBerharap yang terbaik untuk Dedi. Semoga Dedi berjodoh dengan Sinta. Hahaha
BalasHapusDuh, dedy, jadi inget nama sahabatku dari kecil sampai sma. Dedy
BalasHapusDedi, malang nian nasib mu
BalasHapusSemoga kelanjutan ceritanya Dedi lebih beruntung seperti yang ayahnya bilang, tidak ada yang mengalahkan orang yang beruntung..semoga
Aku punya teman yang ceritanya sama persis kaya Dedi ke Dewi. Sungguh tragis deh.
BalasHapusPenasaran sama lanjutan ceritanya. Btw kalau kelamaan nyatain cinta memang sering gitu ya jadinya, keburu ceweknya milih yang lain :D
BalasHapusKok dibuat bersambung sih? Padahal penasaran banget sama kelanjutan ceritanyaaa. Kapan dilanjutin lagi?
BalasHapusLalu petir pun menyambar, jeggeerr jeggerrr... Dedi menjelma menjadi pria tampan, wkwkk. Ceritanya menghibur, Kak Airin.
BalasHapusYa ampun kasian sekali Dedi, semoga cepat mendapatkan Dewi yang lainnya. Penasaran sama kelanjutannya kak.
BalasHapusIni cerita fiksi based on true story yaa Ka? Hihi
BalasHapusAnyway, ceritanya Keren. Aku pernah ikut Kelas menulis fiksi, ada materi show, don't tell, yang singkatnya kalau mendeskripsikan misal mau ngomong dia cantik, mungkin penjabarannya rambutnya yang hitam ikal, bola mata yang kecoklatan serta dagu yang berhenti huruf V menjadikannya perempuan yang selalu jadi idaman para lelaki dari yang Muda sampai yang sudah beristri. Tapi penjabaran Ka Airin udah jelas banget mengenai cantik, cuma kata cantiknya aja Kali yaa yang dihapus. Hehe. IMHO ka 🙏
*berhenti = berbentuk
Hapusya ampun tragis bgt akhirnya yaa.. dia udah ada yg punya ternyata :P
BalasHapusSetidaknya Dedi sudah memenangkan impiannya secara finansial. Mengenai impiannya berpasangan dengan Dewi,saya penasaran menunggu kelanjutan cerita dari Mbak Airin aja ah...
BalasHapusHmmm....dah mulai nebak-nebak nih akan kemana arahnya ini cerita nasi hatinya dedi selanjutnya,dah 10 tahun aja soalnya...sambungannya jangan lama-lama ya rin
BalasHapusYahhh kok udah bersambubg, Kak? Penasaran nih apa yang akan dilakukan Dedi selanjutnya dan bagaimana reaksi Dewi saat tahu Dedi memyimpan rasa padanya.
BalasHapusEndingnya kasihan di Dedy yaa. Tapi Dedy juga kenapa bisa ga tau kalo Dewi udah dekat dengan Nono. Taunya justru udah mau nikah. Secuek itu Dedy sama Dewi? Atau Dewi yang tertutup? 😂
BalasHapusditunggu ya kak cerita lanjutannya.. aku suka nih baca postingan cerpen :)
BalasHapusAku nyaris kesedak ketika membaca 'rasa kejantanan Dedi'. Hahahaha... Mungkin masuknya sisi maskulinitasnya ya kak. Jangan kejantanan ah, Kak. :D
BalasHapusBagus nih runtutan tulisannya. Pas kalau mau jadi penulis novel
BalasHapusBagus nih runtutan tulisannya. Pas kalau mau jadi penulis novel
BalasHapusDuh lucu banget penggambarannya si dedi ini.. makannya 5 piring.. hihii..dedi yang tabah ya.. kak ditunggu lanjutannta
BalasHapusAkhirnya, yaaa.... dilanjutkan kisah biji kecubung yang memabukkan. heheheh
BalasHapusada temen iseng mencampurkan biji kecubung dengan sambel rujak, walhasil yang makan rujak pada teler semua..
BalasHapusHaha... Ini lanjutan yg dulu ya.
BalasHapusEh tapi baca nunghuin mabok kecubung. Tapi ternyata kisah patah hati wkwk
Sabar Ded, kadang harapan ga sesuai kenyataan.
BalasHapusLanjutkan kak, aku suka baca ceritanya! ditunggu kelanjutannya..
BalasHapusini ceritanya per arisan ya rin?? lama banget yaa.. duh
BalasHapusterhanyut banget bacanya, ditunggu kelanjutannya kak
BalasHapus