PONDOK BACKPACKERS ARDAFA JOGJA

Agustus 19, 2022 Add Comment

 PONDOK BACKPACKERS ARDAFA JOGJA

Pondok backpackers terletak di jalan batas Candi Prambanan - Teras merapi. Dekat dengan exit Tol Manisrenggo Klaten untuk masuk wilayah Jogja dari sisi timur. Cek Gmaps LOKASIReservasi dapat langsung menghubungi 085729936162  atau melalui situs pemesanan online seperti booking.com dan sebagainya

 
 Lokasi Sekitar :
  • 5 menit Exit Tol Manisrenggo Klaten, Blue lagoon, kopi klotok, 
  • 10 menit UII Candi Plaosan, Prambanan, Tebing Breksi, Ratu Boko, Abayagiri
  • 15 menit UNRIYO  Instiper The lost world castle, Stonehenge, Teras Merapi, Klangin
  • 25 menit SAnata DARma AMIKOM, Museum Dirgantara, Sleman City Hall
  • 30 menit UGM UNY UPN UMBY, Hartono Mall
  • 35 menit Bukit Bintang, Hutan Pinus, Heha Sky View, River moon
  • 40 menit Malioboro, Kraton, Alun-alun, Pasar Beringharjo
  • 60 menit Pantai Gunung Kidul, Embung Ponggok
  • 70 menit Gereja ayam, Candi Borobudur
  • 80 menit pantai selatan, Parangtritis, pantai goa cemara















Ardafa.Book

Agustus 12, 2021 Add Comment

 


Ardafa.Book adalah toko buku online. Fokus ke buku-buku diskon maupun buku pre-order yang tentunya belum memakai harga normal. Anda dapat request buku apapun, baik buku baru maupun buku lama/langka. 😇

Follow this link to join my WhatsApp group: https://chat.whatsapp.com/IUPQN4UqRdsBoWE90yIpKb

 Sale buku gramedia, pelajaran, dan umum. Pastikan keep di hari yang sama sd 21.00. Hari lain harga dapat = bandroll. Welcome reseller dan silahkan requests buku.

https://www.instagram.com/ardafa.book?r=nametag


Grab it fast. 

VAKSINASI COVID LANSIA DIY MARET, YANG KELEWAT GIMANA DONK?

April 24, 2021 4 Comments

 *PENDAFTARAN VAKSIN COVID-19: GRATIS UNTUK LANSIA BERDOMISILI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA* Tanggal: 26 – 30 April 2021 di Jogja Expo Center Jam Operasional: 07:30 – 12:00 WIB CARA PENDAFTARAN DI TRAVELOKA APP: 1. Cek syarat pendaftaraan melalui link berikut: https://www.traveloka.com/id-id/promotion/vaksin-yogyakarta?utm_source=sharedLinkWhatsapp *PENDAFTARAN VAKSIN COVID-19: GRATIS UNTUK LANSIA BERDOMISILI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA* Tanggal: 26 – 30 April 2021 di Jogja Expo Center Jam Operasional: 07:30 – 12:00 WIB CARA PENDAFTARAN DI TRAVELO


Tenaga kesehatan (nakes) adalah sasaran pertama yang divaksin covid. Kemudian dilanjutkan untuk Lansia dan pelaku layanan publik. Vaksinasi lansia di Jogja idealnya sudah selesai bulan Maret 2021 tetapi ternyata banyak yang tercecer. Umumnya mereka merasa sudah terdaftar setelah mendapat pesan Whatsapp / SMS. Namun mereka hanya menunggu tanpa tahu proses selanjutnya. Padahal ada instruksi yang harus dilalui hingga mendapat jadwal vaksin.

Lansia yang sudah vaksin di bulan kemarin hanya lansia yang telah 'melaporkan diri' melalui link/ datang langsung ke faskes untuk mendaftar dan mendapat jadwal vaksin dari faskes yang dipilih. Layanan vaksinasi lansia dilakukan di Rumah Sakit.atau tempat yang telah ditentukan (massal). Mekanisme yang dibuat pemda setiap kabupaten kota sangat mudah dipahami karena sederhana menggunakan google form atau dengan mengirimkan data melalui whatsapp.

April ini pemda DIY bekerjasama dengan Traveloka untuk menjaring lansia yang belum divaksin. Pelaksanaannya akan dilakukan di Jogja Expo Centre (JEC). 



Aplikasinya jauh lebih rumit tetapi harus dilalui jika ingin mendaftar. Semoga di JEC ada customer services dari Traveloka yang dapat mendaftarkan peserta lansia yang kesulitan menggunakan aplikasi maupun internet.

Bagi yang melek teknologi sebaiknya membantu untuk mendaftarakan vaksin para lansia disekitarnya. Aplikasi Traveloka dapat diinstal melalui goolge play store lalu dibuka menggunakan handphone. Cara lain jika melalui website dan dibuka dengan komputer. Siapkan KTP lansia yang akan di daftarakan atau surat keterangan domisili jika KTP luar DIY.

Cara mendaftar vaksinasi lansia di JEC 26-20 April 2021 Jam 07.00-12.00

  1. Pendaftaran maksimal H-1. Klik link https://www.traveloka.com/id-id/activities
  2. Klik daftar bagi yang belum punya akun Traveloka 

  3. Scoll sampai 'vaksinasi covid-19 untuk lansia Yogyakarta' lalu klik gambarnya. Baca seksama  
  4. Sroll ke bawah lalu copy kode vocer. Klik 'Program Vaksinasi Pilihan'

  5. Skrol ke bawah Klik 'Pilih' 

  6. Pilih jadwal kunjungan. Jika tidak bisa ubah tanggal dan jam lalu klik 'Pesan Sekarang'

  7. Lengkapi 'Data Pemesan' lalu 'lanjut ke Pembayaran'. Selesaikan hingga langkah terakhir

Terdapat form skrining kesehatan yang harus diisi  . Klik form  melalui link https://trv.lk/form-vaksin. atau yang telah dikirimkan lewat email. Unduh lalu isi dan bawa saat jadwal vaksin. Jangan lupa membawa KTP atau surat keterangan domisili bagi lansia KTP luar DIY.



Proses vaksinasi covid melalui 4 meja :
Meja 1 untuk pendaftaran
Meja 2 untuk skrining dan cek kesehatan
Meja 3 untuk vaksinasi
Meja 4 untuk pencatatan dan observasi selama 30 menit 

Bagi lansia yang tidak dengan atau memiliki komorbid apabila tidak lolos di meja 1 atau 2 maka pemberian vaksin tidak dapat dilakukan atau ditunda. Bagi yang kondisi tidak memungkinkan (tidak mampu bangun, berjalan, sakit cancer atau komplikasi berat lainnya dapat melakukan konsultasi dengan dokter konsulen yang menangani terlebih dahulu).

Pastikan mengkondisikan psikologis untuk tenang dan diniatkan untuk ikhtiar meningkatkan perlindungan dari virus covid.  Datang minimal 30 menit sebelum jadwal vaksinasi covid. Efek paska penyuntikan yang biasa terjadi tentunya ditemat penyuntikan. Perasaan badan tidak nyaman atau mual kadang terjadi. Vaksin pada umunya memang akan bereaksi sehingga tubuh akan meningkatkan antibodi. Di meja 4 akan dipantau apakah muncul Kejadian Ikutan Paska Imuninsai (KIPI). Jika 30 menit sudah dilaluai maka lansia dapat pulang dan beristirahat. 

Vaksin lansia akan dilakukan 2x. Jadwal suntik kedua diberikan setelah divaksin. Interval 28 hari.

Lansia provinsi lain dapat ditanyakan ke fasilitas kesehatan terdekat atau akses media sosial instansi pengampu.

Segera daftar ya. Ganti sasaran selanjutnya. Anda sudah vaksin? Apa yang dirasakan paska vaksin? 

#lansiaDone #gantiSasaran
 
Thank you for Following me




FESTIVAL UMKM SEMBADA 3 DI ERA PANDEMI AKHIR 2020

Desember 07, 2020 13 Comments




Pemerintah Kabupaten Sleman terus mendukung perkembangan UMKM. Dalam hal ini melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mengadakan Festival UMKM Sembada 3. Pameran digelar di salah satu Mall besar di Yogyakarta yaitu di Jogja City Mall (JCM). Pameran berlangsung pada 3-6 Desember 2020. Rangkaian acara dapat di akses melalui situs dinkopukm.slemankab.go.id 


(Gambar dari google)
Pihak JCM dan Dinas UMKM menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung yang akan masuk wajib memakai masker dan diperiksa suhu terlebih dahulu. Di setiap stand UKM disediakan hand sanitizer. Pintu pengunjung yang akan masuk ke ruang pameran terpisah dengan pintu pengunjung yang akan keluar. Panitia juga  mengingatkan untuk selalu menjaga jarak.


Media memberitakan bahwa Indonesia mengalami  resesi ekonomi di kuartal  III  minus 3,49%  sehingga tentunya memberikan dampak ekonomi  pada segenap masyarakat. Pelaku usaha kecil dan  menengah tak luput dari imbas. Dengan adanya  pameran diharapkan pelaku UKM dan produknya  dapat makin dikenal masyarakat luas sehingga dapat  meningkatkan income yang sempat lesu karena menurunnya daya beli.
    

Penduduk usia produktif rata-rata lebih memilih menghabiskan waktu luang dan berbelanja di Mall. Pilihan Dinas UMKM untuk menyelenggarakan pameran di JCM sungguh sangat tepat. Masyarakat yang hanya sekedar cuci mata tak urung melangkahkan kaki untuk melihar-lihat produk UMKM. Begitu masuk lobby mall, masyarakat akan dapat langsung melihat lokasi pameran. Denah UMKM tersedia untuk memudahkan masyarakat mengetahui rangkaian acara dan lokasi stand setiap UMKM. 


Era digital dan teknologi sekarang ini rupanya cukup diambil sebagai peluang pihak penyelenggara. Fotobooth terdapat di berbagai sisi ruang pameran. Pengunjung yang berswafoto dan mengunggahnya di sosmed turut membantu penyebarluasan festival UMKM. Festival ini dikemas dengan sangat apik dan kreatif. 


Festival ini diikuti 143 UMKM. Stand setiap UMKM tertata rapi dan teratur. Pengunjung dikondisikan dapat mengunjungi seluruh UMKM begitu pula stand UMKM yang menarik hampir tidak akan terlewat oleh pengunjung.
 

Stand aneka tanaman terletak disisi pinggir. Tanaman merupakan mahkluk hidup yang memerlukan ruang nafas. Tanaman juga  memiliki bau yang khas sehingga tata letaknya sudah cukup tepat. Pengunjung banyak yang terbius dengan  warna-warni cantik bunga. Tanaman hias berupa daun juga banyak diminati.


Stand disebelah dalam masih cukup banyak dan variatif. Stand olahan kain berderet-deret dalam beberapa lajur. Terdapat kain batik, baju, dompet, tas, perhiasan, home dekor dan keperluan rumah tangga lainnya. Sisi pinggir lainnya berderet stand olahan berupa makanan dan minuman serta perlengkapan memasak dari batu seperti cobek dan sebagainya.

Kin's collection salah satu UMKM dengan produk batik, shibori, ecoprint, dan craft menjelaskan detail produknya pada pelanggan. Rupanya mereka memberikan pelatihan ketrampilan mengolah kerajinan batik pada anak-anak korban erupsi merapi. Anak-anak didiknya juga diajari cara berwirasasta. Beberapa diajak bergantian menjaga stand untuk belajar marketing dan mengenal pelanggan. Maskesnya ciamik, cantik banget.


Penyanyi kondang Dhimas Tedjo juga dihadirkan untuk memeriahkan festival. Rangkaian acaranya cukup menambah semarak suasana pameran. Pengunjung, panitia,  serta seluruh pelaku UMKM berjoget mengikuti alunan musik. Kursi-kursi tamu disediakan untuk beristrirahat setelah menjelajah UMKM dan menikmati berbagai suguhan dari penyelenggara. 

Tak perlu takut kelaparan dan kehausan. Stand makanan dan minuman tersedia untuk memanjakan perut. UMKM korina mebuat berbagai olahan makanan dari lidah buaya. Manfaat lidah buaya yang begitu banyak menjadi inspirasi mereka. Produk olahannya antara lain: manisan, kerupuk, puding, bahkan dibuat ice cream. Rasanya sangat enak dan segar alami. 



Gyata Home Living salah satu UMKM yang bergerak di bidang home decor memiliki produk yang sangat estetik. Wajib punya nih kaum milenial. Bahan yang digunakan lembut dan bagus. Pemilihan bahannya cukup memperhatikan kenyamanan pemakai. Produknya antara lain sarung bantal sofa, bedding set dengan berbagai ukuran, baby bedding, gordin, dining room decor, dan sebagainya.

UMKM Jogja batik dengan produknya yang elegan cukup membius pecinta batik untuk mampir. Motif yang khas dan berbeda rekomen untuk dijadikan seragam kantor. Batik hand made motif spesialnya dapat digunakan untuk acara-acara resmi atau untuk kondangan. Motif lurik juga ada. 

Lengkapi koleksi batikmu disni. Cara pencucian dan perawatan batik juga dijelaskan secara detail. Proses pembuatannya cukup rumit tetapi menarik untuk dipelajari dan dilestarikan. 




Lokasi Mall yang strategis cukup mendekatkan UKM dengan masyarakat kabupaten/ kota lain. Kita tahu wisatawan di Jogja jumlahnya selalu meningkat tiap akhir tahun. Pengunjung festival juga banyak yang berasal dari luar provinsi. Hal itu menunjukkan tingginya antusias pengunjung dan keberhasilan rangkaian acara pada pameran festival UMKM Sembada 3.


Segenap panitia dalam festival.  Semoga pandemi covid 19 segera berakhir. Sampai jumpa di semarak festival lainnya. Sukses untuk seluruh pelaku UMKM dan semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan. 

#dinkopukmsleman #FestivalUMKMSembada3 di akhir tulisan.

TAKUT KULIT GOSONG KARENA KE PANTAI SESUNGGUHNYA MENUNDA KEBAHAGIAAN

September 14, 2019 20 Comments
 TAKUT KULIT GOSONG KARENA KE PANTAI
SESUNGGUHNYA MENUNDA KEBAHAGIAAN
Akhir pekan ini gue berencana jalan-jalan ke pantai Sangiang di Banten. So, semua tugas kuliah harus gue kelarin. Baju-baju gue masukin binatu. Bersih-bersih kamar juga tentunya. Perlengkapan jalan-jalan dan kebutuhan hidup gue cek bener-bener supaya perjalanan gue sempurna. Maklum habis jalan-jalan biasanya gue mesti hibernasi berhari-hari buat ngilangin capek. Jadi semuanya harus dikondisikan supaya hibernasi gue nyaman dan tidak ada gangguan. Gue jalan-jalannya nggak sendiri donk. Jones banget sih sendiri. Gue gabung dengan rombongan backpacker di Jakarta. Begitu mengklik link gabung secara otomatis kita akan masuk grup trip pulau Sangiang. Diantara kita belum saling kenal tetapi tidak masalah karena tujuannya supaya bisa jalan-jalan hemat yang ada temennya.
Penampilan gue yang paling penting dari semuanya. Absolutely, gue nggak takut gosong, cuma risih aja sama komentar netizen. Elo kok iteman sih, kulit lo kenapa? Habis berjemur Rin? Males deh urusan ma beginian. Ribetnya jadi cewek gini nih. Susah ya jadi tipe cewek populer. Padahal gue tomboy banget loh tapi sayangnya menjelang memasuki usia kuliah wajah gue menurut orang-orang itu berubah jadi wajah manja. Makanya temen-temen cowokpun ikutan bawel kalau wajah gue burem karena piknik atau pucet karena kurang piknik. Susahkan gue menghadapi netizen dan para fans.
Kamis ini gue ada kelas pagi dan sore. Siangnya gue bisa belanja dulu ke Detos (Depok Town Square). Detos ini merupakan salah satu swalayan favorit gue. Lokasinya dekat kampus, harganya cukup terjangkau dan pastinya semua yang gue butuhin ada. Detos dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari fakultas gue sekitar 10 -15 menit. Tas ransel sengaja gue kosongi supaya nanti bisa dipakai untuk membawa barang belanjaan. Gue berangkat kulaih naik bikun. Bikun adalah bus milik kamupus yang digunakan untuk memfasilitasi transportasi di area kampus. Semua bus berwarna kuning. Lama tunggu di halte sekitar 5-10 menit. Ukurannya sebesar bus pariwisata.
Kosmetik pertama gue adalah lipbalm kecil warna pink yang bisa dibeli di toko-toko. Itu juga gue beli atas searan seorang teman yang lihat bibir gue sering mengelupas saking keringnya. Sekarang sSunblock merupakan barang penting setiap gue jalan-jalan ke pantai.. Sebelumnya gue sama sekali tidak pernah tersentuh kosmetik tetapi setelah jalan-jalan, kulit gue pasti gosong dan terkadang mengelupas karena kepanasan. Lama-kelamaan gue makin item. Belang di kulit gue jelas banget. Gue mulai peduli dengan kulit gue karena tidak sanggup mendengar komentar netizen yang selalu rewel berkomentar
Wajah gue mulai gue rawat minimal cuci muka dengan facial wash anti jerawat karena setiap bulan gue pasti jerawatan. Kali ini gue mempersiapkan segala sesuatu untuk menjaga kesehatan kulit gue. Untuk wajah gue memebeli yang mengandung spf 30 dan untuk badan gue membeli online handbody dengan spf 50. Lipstik yang gue pakai juga yang waterproof. Deodoran dan parfum gue suka yang wangi bunga dan baunya awet. Jadi kalau gue habis masuk ke kamar mandi wangi gue masih ketinggalan.  Hidung gue senditif dengan bebau dan lagian gue g pede kalau sampai berkeringat banyak dan bau ketek,
Gue selalu menyiapkan tisu basah maupun tisu biasa. Tisu basah perlu dibawa barangkali nggak sempat mandi atau langka air. Tisu facial isi 200 lembar yang dapat digunakan sebagai pengganti kapas. Cukup dengan tisu facial dan toner gue bisa mbersihin wajah yang lengket terkena keringat dan debu tipis.
Peralatan mandi dan handuk kecil gue siapkan dalam satu tempat kecil terbuat dari plastik supaya kalau jatuh di tempat yang berair isinya tidak basah.. Peralatan mandi terkadang gue jadiin satu dengan tempat make up tetapi sepertinya bakalan di tempat terpencil yang mandinya nggak boleh lama-lama karena keterbatasan kamar mandi. Sabun cair gue bawa yang kemasan kecil. Pasta gigi dan sikat yang kemasan kecil juga.
Setiap jalan-jalan gue lebih suka membawa satu tas ransel dan satu tas pinggang dan topi supaya tidak kepanasan. Isi tas pinggang gue adalah segala sesuatu yang paling sering gue pakai. Isinya charger, power bank, gincu, sabun cair, tongsis, dan sebagainya. Gue memakai sepatu kets untuk memulai perjalanan. Sandal jepit gue bungkus platik tinggal diselipin di tas.
Baju sih pengennys bawa selemari tapi berat. Baju bawa secukupnya saja. Baju yang tipis dan mudah menyerap keringat cocok buat di pantai. Pakaian dalam jangan lupa. Satu set baju ganti gue gulung lalu diiket pakai karet kemudian dimasukkan ke dalam plastik. Pakaian yang mau dipakai paling terakhir, gue taroh paling bawah.
Makanan dan minuma bawa secukupnya. Minuman gue beli yang dalam bentuk botol supaya kalau habis bisa diidi lagi. Manana yang mengenyangkan seperti roti basah gue siapain karena gue punya penyakit magh. Cemilan yang bisa dimakan banyak orang bawa juga. Coklat atau permen gue bawa kalau-kalau rasa lapar melanda padahal belum jam makan.

Gue berangkat ke terminal kampung rambutan naik ojek online. Mepo (meeting point) untuk wilayah Jakarta selatan ke selatan adalah di terminal kampung rambutan. Dari terminal kampung rambutan kami akan menuju mepo utama di Cilegon. Sampai di terimal kampung rambutan terlihat beberapa kelompok orang yang sepertinya sedang menunggu bus. Gue sama sekali tidak tahu mana yang rombongan backpacker karena memang belum pernah bertatap muka sebelumnya. Sebagai seorang yang ramah, semua yang ada disekitar terminal lokasi gue salamin. Setelah berkenalan dan sedikit mengobrol, ternyata separo diantaranya bukan rombongan gue. Kocak.. Lain kali kalau mepo gini mestinya memakai dresscode atau semacamnya.
Kami sudah menunggu bus sekitar 30 menit tetapi belum ada tanda-tanda bus datang. Bang Fahmi salah satu rombonganku ingin pergi ke toilet terlebih dahulu. Kami cewek-cewek lalu mengikuti baNg fahmi. Gue sih nggak terlalu kebelet tetapi setiap kesempatan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Iya khan? Lebih malu kalau harus minta berhenti diperjalan karena kebelet apalagi para kaum hawa. Selesai dari toilet, kami berfoto-foto terlebih dahulu sambil menunggu bus yang yang akan membawa kami ke Cilegon tiba.

Pukul 20.30 WIB ada bus yang berhenti tepat di depan kami. Om Hans salah satu anggota  rombongan mengkonfirmasi. Kami berbondong-bondong naik ke bus dengan penuh sukacita. Bus melaju ke Cilegon dengan lancar. Tas ransel diletakkan di bagasi atas tempat duduk. Tas pinggang, minuman dan coklat yang gue taroh bawah. Beberapa dari kami asyik mengobrol dan sebagian tidur. Gue termasuk tipe yang sulit tidur meskipun sudah berusaha memejamkan mata.
Dinginnya Ac dan udara malam membuat kulit wajah gue membeku. Bibir gue serasa akan mengelupas. Rasanya nih bibir pengen gue jilatin biar lembab. Untungnya di tas pinggang ada lipbalm dan gincu. Badan gue mulai menggigil. Tangan gue jadi pengen ada yang genggam saking dinginnya.


Bus seperti mulai melambat. Tak selang berapa lama bus masuk Kota Cilegon. Pukul 00.30 rombongan gue turun d depan KFC yang buka 24 jam. Habis makan-makan ke toilet dulu pakai gincu biar nggak pucet. Kami membeli makanan dan minuman sebelum berganti dengan angkot lokal untuk menuju masjid Cilegon. Pukul 01.00 rombongan satunya datang bergabung dengan rombongan gue untuk menuju masjid Cilegon bersama-sama. Di masjid Cilepon sudah ada rombongan ketiga. Di masjid Cilegon seluruh anggota sudah lengkap.
Pukul 02.00 kami rombongan lengkap menuju pelabuhan Paku anyer.  Sekitar 1 jam perjalanan kami sudah sampai pelabuhan paku. Kita kumpul di dermaga untuk istirahat dan sebisa mungkin tidur. Meski 100 meter dari masjid pelabuhan sudah pantai, udaranya lebih bersahabat karena justru hangat. Lebih baik daripada di Bus AC dari terminal kampung rambutan.
Beruntungnya jadi cewek adalah banyak cowok yang rela meminjamkan sleeping bag ke kita kaum hawa. Cowok-cowok sudah cukup tidur telentang tanpa alas. Gue langsung posisi tidur disamping Mbak Susi yang badannya gemuk berisi. Orang yang lemaknya banyak badannya lebih hangat dan bisa jadi bantal. Hahah…
Suara azan terdengar bersahutan menggema. Rasanya gue belum tidur sama sekali. Acara usai subuh adalah sarapan dan acara bebas. Meski masih pagi buta di pelabuhan ini sudah ada yang menjual nasi uduk. Lumayan buat ganjal perut. Kami tidak menyia-nyiakan momen matahari terbit. Kami berfoto-foto dan gue sempet mandi pagi donk supaya tampil cantik dan segar. Pakai sunblock dulu sebelum terpapar matahari.


Pukul 06.30 Kami berangkat menyeberang ke pulau Sangiang menggunakan dua perhu nelayan untuk mengangkut rombongan kami. Pukul 07.30 kami sudah sampai ke spot snorkling yang pertama. Sebelum snorkling gue memakai sunblock full body. Bang Fahmi dan yang lain meminta sunblock gue juga padahal mereka juga sudah memakai sunblock milik mereka sendiri.
Sudah lebih dari dua jam kami di spot snorkiling pertama. Lautnya jernih sampai dasarnya bisa kita lihat. Terumbu karangnya bagus. Ada ikan nemo kecil-kecil. Puas rasanya main air. Sebenarnya gue nggak bisa berenang. Untungnya ada pelampung dan ada Bang Fahmi yang bisa jadi pegangan. Kesel gue akhirnya dikerjain. Akhirnya gue pakai tenaga buat kembali ke kapal. Capek juga ya berenang sendiri meski ngambang. Airnya pasti asinlah. Air laut kalau kena mata pedih rasanya.


Kami berlayar kembali untuk menuju spot snorkling berikutnya. Jahanam ternyata sunblock gue tinggal dikit banget mana mahal. Alamat gosong lagi. Pukul 11.00 kami tiba di pulau sangiang. Gue dan mbak Susi sudah berencana untuk bisa mandi diurutan pertama. Begitu kapal merapat di pulau Sangiang, gue dan Mbak Susi langsung lari supaya bisa mandi duluan. Sayangnya gue lari dengan tangan kosong sehingga harus kembali ke kapal untuk mengambil barang bawaan gue.
Gue lompat dianatar kapal-kapal untuk mengambil tas gue. Sudah balik badan giliran jaket gue masih ketinggalan. Ogah balik gue suruh awak kapal buat ngelempar jaket ke arah gue. Kencengnya angin membuat arah lemparan jaket gue bergesar. Darrr… jatuh kelaut. Basah jaket gue. Abang-abang yang rupanya mengamati gue lari bolak-balik ketawa puas banget. Sialan… Pak nelayan ngasih usul supaya jaket gue dijemur di kapal saja. Dijamin aman katanya. Sadar dari kejauhan jaket gue dijadiin bendera. Duh.. Ide pak nelayan memang cemerlang.

Beruntung yang lain masih lebih milih cari makan dan minuman dulu. Gue bisa mandi pertama tetapi kamar mandinya kok tidak ada? Gue sampai ke sebuah masjid. Cuma ada kran buat wudhu. Tidak ada kamar mandi tertutup. Gue lihat sekeliling cuma pepohonan dan sepi. Mbak Susi nyuruh gue buat buru-buru mandi sebelum ada yang melihat. Astaga ini saran bagus atau menyesatkan? Bagaimana kalau tiba-tiba ada cowok dateng. Mbak susi nutupin gue pakai handuk besar. Gue langsung mandi kilat dan langsung memakai pakaiann yang gudah gue set sebelum perjalanan. Baju basah gue masukin ke plastik baju ganti gue.
Pas gue selesai mandi ada cowok dateng mau mandi juga. Sialnya ada bapak-bapak penduduk sekitar langsung melarang cowok itu untuk mandi. Mbak Susi milih ngeramasin rambut aja terus ganti baju. Di ujung selatan masjid rupaya ada sebuah kamar mandi. Ada bak tetapi tidak ada airnya. Kamar mandinya juga tidak berpintu. Dua cowok mondar-mandir sambil membawa air menuju kamar mandi. Rupanya mereka akan mandi bareng. Hiii.. Mereka memasang handuk besar sebagai pengganti pintu. Saat tertiup angin pantai yang memang kencang, handuknya tersibak-sibak. Cowok-cowok lain yang diluar sibuk menggoda kedua cowok itu.

Gue beristirahat di serambi masjid sambil berdandan. Bedak dan pensil alis gue ketinggalan. Gue nggak masalah nggak pakai bedak selama masih ada foundation spf 30. Pensil alis gue mesti cari pinjeman. Alis gue tipis dan dikit. Gue nggak pede kalau tanpa pensil alis. Selesai dandan, makan siang, dan sholat kita melanjutkan untuk trekking di goa kelelawar.
Kita berjalan membelah pulau menuju goa. Berjalan sekitar 30 menit makin lama tempatnya semakin gue. Gue harus semprot-semprot parfum dan memakai masker kalau udah gini. Rupanya di depan sudah pintu masuk goe kelelawar. Sesuai dengan namanya, disana banyak kelelawar dan bau kotoran kelelawar dimana-mana.
Sudah cukup di goa kiat langsung menyusuri pulau untuk menuju pantai pasir panjang. Pantainya seperti semenanjung bisa kita lihat dari atas pulau. Gue yang suka capek jalan sekarang gabung dengan Bang Eman yang sepertinya suhu jalan. Naik turun dataran pulau. Pukul 15.00 kami kembali ke titik kumpul dan sholat. Pukul 15.30 kami menuju ke dermaga untuk menyeberabng kembali ke pelabuhan Paku anyer. Jaket gue sudah dilipet rapi oleh pak nelayan. Hangat seperti habs disetrika. Pukul 16.30 kami tiba di pelabuhan paku anyer. Sekitar pukul 22.00 estimasi tiba di Jakarta.
Tangan gue belang sempurna dan wajah gue gelap tetapi gue bahagia. Gue punya tanaman pusaka buat mulihin kulit gue. Tanaman pusaka gue tentu aja lidah buaya. Bukan lidah mantan ya. Satu daun lidah biaya bisa buat ngolesin wajah dan tangan kaki gue. Sisanya gue pakai buat keramas dicampurin sampo. Besoknya siap ngampus lagi. Tetap syantik syalala..




ARDAFA HOMESTAY

September 01, 2019 Add Comment
ARDAFA HOMESTAY

WA:https://api.whatsapp.com/send?phone=6285729936162


https://www.google.com/maps/place/Ardafa+Homestay/@-7.6895331,110.4776633,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e7a5d5499577afd:0x2314b907690fdf4!8m2!3d-7.6895384!4d110.479852


10' utara candi prambanan 
10' timur UII Jalan Kaliurang

LOKASI 
ARDAFA HOMESTAY



Dilema Candra Part 3

Mei 02, 2019 23 Comments

Candra yang sempat berkeliling dengan Deni, kini telah menemukan tempat bagus untuk tidur siang. Siang ini usai makan, Candra dan Rio pergi ke sebuah gubuk di pinggir sawah dekat kebun yang sangat luas Saking luasnya kebun itu hampir mirip hutan. Kebun itu tak terawat dengan pohon-pohon dan semak belukar yang tumbuh tak teratur.  Gubuk itu terletak di ujung belakang desa Deni sehingga pasti tidak akan ada yang tahu kalau mereka bermalas-malasan tidur di gubuk itu. Di dekat gubuk terdapat sebuah sungai yang mengairi  lahan pertanian desa-desa disini. Sungai itu jernih dan mengalir tenang. Batu-batu di dasar sungai terlihat dengan jelas. Beberapa ikan berenang-renag disungai itu. Di tepi sungai juga ada kepiting yang berjalan pelan di tanah. Suara-suara burung ternang hinggap di pohon dekat gubuk semakin menambah lelap tidur mereka berdua. 

Rio terbangun kaget mendengar suara gaduh. Duduk lalu berdiri melihat ke arah suara.
Rio :'Ndra, bangun" sembari menggoyang tubuh Candra 
Candra : 'Ada apa sih? ngagetin aja!' kesal karena dibangunkan tiba-tiba
Rio ; 'Denger nggak?' sambil menyuruh Candra tenang
Candra :' Ramai banget kayaknya?' mendengar dengan jelas suara yang dimaksud Rio
Rio : 'Ayo kita lihat!' Rio menarik tangan Candra tanpa menungu jawaban

Mereka berjalan ke arah suara memasuki kebun yang sangat luas tadi. Setelah masuk sekitar 500 meter mereka mulai melihat orang lalu lalang. Semakin ke dalam, terdapat kerumunan orang membentuk lingkaran dan beberapa kendaraan terparkir di dekatnya. Rio melihat ada sosok yang dikenalnya. Pemuda itu seperti mengatur situasi di luar kerumunan. Semakin mendekat Rio semakin yakin kalau pemuda itu Rahmad, teman Deni memancing. Rio memanggil-manggil Rahmad agar mendekat menemu mereka dipinggir. Rahmad yang seperti orang penting di tempat itu menyambut mereka berdua dengan banggga. Rupanya kerumunan itu sedang melakukan sabung ayam.

Setiap orang harus membayar Rp. 50.000,- untuk dapat melihat sabung ayam setiap kali masuk. Sabung ayam dimulai pagi hari sampai sore bahkan malam. Rahmad termasuk panitia yang turut mengatur acara sabung ayam. Dia diberi tugas untuk supervisi bagian parkir dan pendaftaran. Rahmad sudah seperti staf ahli. Dia menjelaskan segala sesuatu tentang sabung ayam layaknya narasumber profesional. Dia menjelaskan bahwa sabung ayam ini sudah berskala nasional. Dari luar kota bahkan luar provinsi turut mengikuti sabung ayam ini. Kegiatan ini mengandung unsur taruhan atau judi  sehingga tempatnya memang dirahasiakan. Tempat pelaksanaannya juga berpindah-pindah. Terkadang memakai lapangan voli indoor atau di rumah juragan yang tanahnya luas. Polisi yang sudah terlanjur tahu biasanya diberi uang tutup mulut, bahkan beberapa polisi juga turut berpartisipasi dalam acara sabung ayam.

Paman Rahmad yang bernma Sapta sejak mudanya telah aktif mengikuti acara sabung ayam ini. Sapta dekat dengan keponakannya sejak Rahmad masih kecil, Ayam-ayam yang dipelihara pamannya memang ayam bagus kualitas petarung. Harganya mulai dari dua ratus ribu sampai puluhan juta. Sapta sangat ahli merawat ayam karena sudah dilakukan selama belasan tahun. Sapta terkadang membeli anak ayam yang masih sangat kecil dari ras pemenang untuk menghemat biaya karena ayam yang sudah besar harganya dapat mencapai pululahn juta. Sapta telaten merawat dan melatih ayam dari kecil dan membesarkannya menjadi ayam petarung yang tak terkalahkan. Sapta sekali waktu selalu menyempatkan untuk berburu ayam langsung ke peternaknya Beberapa ayam dibeli secara online. Kadang-kadang juga harus preorderterlebih dahulu. Jaman sekarang, ayam sudah seperti barang bisa dibeli dengan cara COD atau pesan dulu. Peminat ayam memang tahu ras mana yang unggul sehingga rela mengantri jika persediaan habis. Cara-cara merawat ayam didapat Sapta dari youtube maupun dari bertanya kepada yang berpengalaman. Ayam yang matanya merah setelah bertarung diberi salep mata khusus ayam supaya tidak infesiksi karena jamur atau kotoran selama bertanding. Sapat juga sudah lihai menyuntik ayam. Tempat penyuntikan ayam tidak boleh sembarangan. Dosis penyuntikan dan jenis obatnya juga berbeda dari manusia, Ukuran jarum dan volumenya harus tepat. Jika salah bisa terjadi hal fatal. Orang-orang di apotik sering mengira Sapta sebagai seorang dokter. Ketika Sapta datang, tukang parkirpun menyambutnya dengan sapaan pak dokter. Sapta tentu saja menikmati momen disangka dokter. Sapta semakin ramah dan berakting bak dokter betulan.

Hari ini acara sabung ayam berbeda dari bisanaya. Januh lebih  ramai dari biasanya karena ayam superior milik bos Cina dari Jogja ikut bertanding. Ayam ini sudah tersohor selalu menang di setiap pertandinangan. Bos Cina datang ke acara sabung ayam bersama anak buah dan kolega-koleganya.  Mereka seperti gerombolan mafia. Bos Cina botak memakai jas dan kacamata hitam. Enam mobil mewah terparkir dengan sangat mencolok karena memang sudah disediakan tempat khusus. Tibalah saatnya ayam bos Cina berhadapan dengan ayam milik Sapta. Para penonton mulai memperbesar taruhannya. Ayam Sapta yang tak terkalahkan. Ayam hitam cengger merah milik Sapta berkokok-kokok sombong. Ayam putih berbulu bagus milik bos Cina tampak tegang. Ayam itu bertarung sengit. Penontonn semakin riuh. Bandar memancing emosi para penonton agar memperbesar taruhannya. Ayam putih itu sudah banjir darah. Bulu-bulunya yang mulus mulai rontok. Ayam Sapta juga sempat menggelepar karena terbanting di awal pertandingan. Kepala ayam Sapta sudah menggundul bercucuran darah. Ayam Sapta bangkit lalu mengamuk habis-habisan. Tetap mematuk dan mencakar-cakar meski ayam putih sudah ambruk tak kuat berdiri. Akhirnya ayam Sapta keluar sebagai pemenang dan Sapta kaya mendadak, seketika menjadi jutawan.

Usai pertandingan legendaris itu, Sapta membawa ayamnya ke pinggir menjauh dari kerumunan yang masih melakukan pertandingan lainnya. Teman Sapta sudah menyiapkan semua kebutuhan P#K untuk ayam Sapta di dekat pohon duku. Sapta membopong ayamnya dengan hati-hati menuju markas pengobatan yang sudah disiapkan sebelumnya. Dia memberi minum ayamnya vitamin dan mengobati luka-lukanya. Bos Cina memang sudah menghubungi Sapta jauh-jauh hari karena sangat ingin menantang kehebatan si hitam yang sudah sangat tersohor belakangan ini. Tak selang berapa lama Bos Cina dan sekelompok berjas hitam mendekati Sapta. Rupanya si bos ingin membeli ayam Sapta. Sapta disodori uang satu tas besar disuruh mengambil sendiri sesuka Sapta. Namun konon kata temannya, menjual ayam yang baru saja menang adalah pamali karena bisa mengundang sial seperti selalu kalah dipertandingan-pertandingan selanjutnya. Percaya atau tidak, apabila akan melakukan sabung ayam seperti ini, Mereka tidk ada yang melakukan hubungan suami istri karena jika dilanggar ayamnya akan langsung kalah. Mitos-mitos seperti itu sudah lama ditaati para peserta sabung ayam. kali ini Sapta sangat ragu-ragu karena uang ratusan ribu di tas itu benar-benar penuh. Barangkali isinya sampai ratusan juta. Sapta menoleh ke temannya berharap jawaban memuaskan. Teman Sapta hanya menggelengkan kepala lalu mengatakan terserah saja. Sapta dengan sangat menyesal menolak permintaan bos Cina tetapi menawarkan ayam lain. Sapta mengundang bos Cina untuk datang ke rumahnya dan memilih ayam yang lain.

Candra :' Gila Mad, pamanmu! komentar Candra tak sanggup menahan diri
Rahmad :' Ya begitulah Ndra, Kita punya sesuatu yang dipercaya'. Sok bijaksana meski juga sangat kecewa pada pamannya.
Rio :'Sabung ayamnya riuh banget, nggak bakalan sampe ada perkelahian kan Mad? Rio mulai Cemas sambil melihat-lihat ke arah mana dia akan menyelamtakan diri.
Rahmad :' Selama ini sih aman-aman saja, lagian banyak saksinya mana yang menang atau kalah. Oh iya, Bapaknya Deni mau sekali-kali ngelihat acara ini. Aku kirim SMS dulu ya hampir kelupaan mau ngabarin.' Mulai mengirim SMS.
Rio :' Nomermu berapa Mad? sini ku misscall' sembari menyikut Candra yang nggak cerdas.
Candra :'Nomernya Deni berapa Mad? segera tanggap sambil meminta dengan nada merayu.
Rahmad :'Nih!'. Merasa sebagai orang penting menuruti permintaan mereka tanpa banyak tanya.

Sekitar tiga pulih menit kemudian, bapaknya Deni sudah terlihat berjalan mendekat ke kerumunan. Beliau memakai kaos polo biru  dan celana panjang hitam. Badannya yang tinggi tegap dan berkumis lebat memang sangat mencolok. Anehnya beberapa orang berjalan menjauh, beberapa berlari menaiki kendaraannya dan pergi. Lalu yang lain mengikuti sambil kocar-kacir. Ada beberapa yang lari sampai meninggalkan ayamnya yang kebingunagn karena panik.
Candra :' Kenapa sih Mad kok pada lari?.
Rahmad :'Mungkin dikiranya bapaknya Deni mau nangkep mereka. Jawab Rahmad tanpa dosa
Candra :"Maksudnya?
Rahmad :' Bapaknya Deni kapolsek'.
Sebenarnya Bapaknya Deni cuma pengen lihat-lihat saja. Beliau sudah tahu ada kegiatan itu berlangsung bertahun-tahun tetapi memang belum pernah menyaksikan langsung.  Lagipula beliau tidak berseragam dan hanya datang sendiri tanpa anak buah. Banyak orang yang terlanjur mengenal beliau sebagai Kapolsek makanya pada ketakukan takut ditangkap. Rahmad menceritakan bahwa pada hari ini adalah acara terbaik makanya bapaknya Deni bermaksud untuk turut melihat langsung.Kerumunanpun bubar, tinggal panitia yang kemudian menyalami pak Kapolsek. Bapaknya Deni sudah paham situasi. Beliau hanya mengobrol sebentar lalu pergi.

Candra mengajak Rio untuk pamit. Dia ingin mendekati Bapaknya Deni. Dia berpesan pada Rahmad untuk nanti kirim SMS aja. Deni berjalan cepat agar dapat menysul calon mertua. Mereka mengobrol sepanjang jalan. Rio mendukung Candra dengan menyampaikan kebaikan Candra yang dilebih-lebihkan. Sampai di depan  rumah Deni, Candra dan Rio berpamitan seolah-olah belum mengenal Deni karena ingin membuat bapak Deni terkesan dengan rencana selanjutnya. Candra berlari-lari kegirangan merasa telah mendapatkan hati calon mertua. Rio hanya tertawa-tawa tidak jelas sambil melihat pesan di telepon genggamnya. Rupanya Rahmad memberitahu bahwa ayam pamannya yang tadi menang sekarang sudah mati. Pamannya mau menginap di rumahnya malam ini karena istrinya marah-marah setelah tahu tadinya mau dibeli sampai ratusan juta.

Bersambung....